Rabu, 12 Januari 2011

Menangis lah disaat kau butuh menangis

menangis..mengeluarkan air mata dan sangat berhubungan dengan perasaan sedih.
menangis..mengeluarkan air asin yang timbul karena engkau tidak bisa lagi membendung sedih mu.

ya menangis, merupakan luapan emosi yang bisa dialami setiap orang dan tidak memandang siapa pun orang itu. Entah itu yang kaya, miskin, perempuan, laki-laki, anak-anak, orang tua, pejabat tinggi, gelandangan bahkan sampai hewan pun bisa merasakan sedih.
menangis bukan berarti cengeng atau terlalu sensitif tetapi buat ku menangis adalah salah satu luapan emosi ku yang tidak bs terbendung lg. aku butuh menangis krn aku telah mengalami kesedihan mendalam dari sebuah resiko yang hrs diterima ketika kau merasakan cinta.

Memang cinta tdk harus memiliki tp bullsh*t jika aku ikhlas untuk tidak memilikinya. Memang sudah resiko ku mencintai si dia yg tdk akan prnh meninggalkan yg sdh ada di hati nya sblm diriku hadir. Aku tau hal ini akan terjadi tetapi aku menekatkan diri untuk bilang dan menyatakan apa yg selama ini aku ingin nyatakan utk dia. Aku sendiri tidak mempersiapkan skenario bak di film-film dan tidak menyiapkan tempat sprti orang2 melakukan janji temu. Semua itu berjalan apa adanya, aku mengatakan itu bukan krn terdesak atau dipaksa tetapi aku mengatakan nya krn memang sudah saatnya ku katakan yg sebenarnya. Ini pengalaman pertama untukku dan aku baru menyadari jika yang namanya 'cinta bertepuk sebelah tangan' itu sama sekali TIDAK menyenangkan, sedih dan rasanya air asin ini terus2an ingin keluar dr mata ku. Tp apa mau dikata, ini lah yg aku terima ketika aku menyadari perasaan ku padanya tidak akan masuk ke dalam pikirannya.

di saat itu lah aku tidak butuh apapun selain menangis dan sandaran bahu. Namun sandaran bahu tidak bisa aku dapatkan krn dia telah meninggalkan ku, aku pulang sendiri mengangkat beban perasaan itu. Yg hanya bisa ku lakukan hanya satu : menangis.

aku hanya butuh luapan emosi krn kesedihanku. di tengah kamar yg dingin dan sepi nya malam, yg ku dengar hanya lah isak tangis seorang gadis yg mengalami 'tidak seimbangnya cinta' di saat itu aku juga bercerita kpd Bapa ku yang diatas sana "ternyata sakit ya Tuhan"
menangis dan menangis tetapi hanya semalam saja air mata ini ku peruntukkan untuk dia krn hari telah berganti maka hati pun harus segera berganti walaupun aku tetap tdk bisa melupakannya. Pengalaman ini akan ku jadikkan pelajaran untuk berhati2 menyayangi orang lain agar tidak lg sakit seperti ini.

Skrg air mata dan menangis itu pun telah berubah menjadi senyuman ketika aku telah melepaskan dan merelakan semuanya, aku dan dia tidak putus hubungan atau komunikasi, aku tetap berteman dan semua berjalan apa adanya, bnyk sekali jalan utk berkomunikasi dengannya namun aku berpikir "ya sudahlah" akan ada orang lain yg akan menyayangi ku apa adanya diriku

Tidak ada komentar: